Jum'at, 03 Januari 2025
Penulis : Ibnu Masir
Pada kalender hijriah bulan Rajab menempati urutan ketujuh setelah bulan jumadil akhir. Bulan Rajab sendiri merupakan bulan spesial bagi umat Islam sebab bulan tersebut memiliki banyak keutamaan dan Kesunnahannya.
Diantara 12 bulan dalam kalender hijriah ada 4 Bulan yang ditetapkan sebagai Bulan yang harus dihormati yaitu : Dzulhijjah, Dzulqo'dah, Muharram dan Rajab, pada bulan-bulan tersebut Tidak boleh melakukan peperangan atau kekerasan dalam bentuk apapun termasuk mendzolimi diri sendiri.
Allah SWT berfirman Dalam Al - qur'an Surah At-Taubah : 36.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ .
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa". ( QS. At-Taubah: 36).
Adapun makna bulan Rajab secara Harfiyah sebagai berikut:
قيل إن في رجب ثلاثة أحروف. راءه يدل على رحمة الله وجيمه يدل على جرم العبد وباءه يدل على برّ الله تعالى
Rajab dilihat Dari segi huruf terdiri dari 3 Huruf (ر،ج،ب) masing-masing dari huruf tersebut memiliki makna tersendiri, yaitu :
1. Huruf Ro (ر) menunjukan terhadap makna Rahmat atau kasih sayang Allah SWT.
2. Huruf Jim (ج) menunjukan terhadap makna Dosanya Hamba Allah.
3. Huruf Ba (ب) menunjukan terhadap makna Kebaikan Allah SWT.
كأنه يقول يا عبادي جعلت جرمك وجنايتك بين برى ورحمتى فلا تبقى لك جرم ولا جناية بحرمة شهر رجب.
Sebagimana Allah SWT berkata : wahai Hambaku Aku telah menjadikan dosa dan kekerasan kepadamu diantara kebaikan dan kasih sayangku, dengan menghormati bulan Rajab maka jangan kamu lakukan dosa dan kekerasan itu.
Allah SWT berfirman dalam surah Al - Baqarah : 217 :
يَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الشَّهۡرِ الۡحَـرَامِ قِتَالٍ فِيۡهِؕ قُلۡ قِتَالٌ فِيۡهِ كَبِيۡرٌ ؕ
" Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar". ( QS. Al- baqoroh : 217).
Melakukan peperangan di bulan-bulan tersebut memang tidak diperbolehkan, dosa besar dan haram hukumnya, kecuali kalau musuh menyerang. Ketika orang-orang bertanya kepada Rasulullah saw, bagaimana hukumnya berperang di bulan-bulan Haram, seperti yang telah dilakukan oleh Abdullah bin Jahsy terhadap rombongan pedagang Quraisy, maka turunlah wahyu yang menyatakan haram hukumnya berperang di bulan itu dan besar dosanya.
Selain perintah untuk menjauhi hal-hal kemungkaran, ada juga perintah sunnah yang dapat kita lakukan yaitu dengan berpuasa dibulan rajab.
Mayoritas umat Islam di Indonesia jika sudah memasuki bulan Rajab maka mereka akan melakukan salah satu sunnah Nabi Saw yaitu dengan berpuasa, hal tersebut sudah lumrah dilakukan ketika memasuki Rajab.
Namun mengenai spesifikasi hadis, dikalangan sekitar banyak yang mempertanyakan kebolehan untuk melaksanakan puasa rajab tersebut.
Mendengar perkataan tersebut maka sudah ditulis dalam kitab Shahih Muslim melalui dialog Utsman Ibn Hakim al - Ansari terhadap Sa'id Ibn Jubair.:
سألت سعيد بن جبير عن صوم رجب فقال سمعت بن عباس يقول كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول لا يفطر ويفطر حتى نقول لا يصوم
“Saya bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh.” (HR: Muslim).
Hadis diatas menunjukan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melaksanakan puasa pada bulan Rajab walaupun tidak sebulan penuh. Ini sekaligus membuktikkan puasa Rajab bukanlah termasuk perkara bid’ah tercela.
Diperkuat dengan perkataan Imam al-Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan:
الظاهر أن مراد سعيد بن جبير بهذا الاستدلال أن لا نهي عنه ولا ندب فيه لعينه بل له حكم باقي الشهور ولم يثبت في صوم رجب نهي ولا ندب لعينه ولكن أصل الصوم مندوب إليه وفي سنن أبي داود أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ندب إلى الصوم من الأشهر الحرم ورجب أحدها
“Maksud Sa’id Ibn Jubair beristidlal dengan hadis ini adalah pada dasarnya Rasulullah SAW tidak melarang puasa Rajab dan tidak pula menyunnahkannya. Akan tetapi, hukum puasa Rajab sama dengan puasa di bulan lain. Tidak ada dalil spesifik yang melarang puasa Rajab dan menyunnahkannya. Pada hakikatnya, hukum puasa adalah sunnah. Dalam Sunan Abu Dawud dijelaskan bahwa Rasulullah SAW mensunnahkan puasa di bulan haram (asyhur hurum) dan Rajab salah satu dari bulan tersebut.”
Maka maksud Dari imam Al - Nawawi yaitu Rasulullah tidak pernah melarang atau tidak pernah menyunnahkan namun ditinjau Dari hukum asalnya adalah sunnah karena Rasulullah pernah melaksanakan puasa tersebut ( Asyhur hurum) dan bulan Rajab merupakan bulan yang masuk kedalamnya dan tidak termasuk kedalam bid'ah tercela jika kita melaksanakannya.
Adapun hadits mengenai anjuran berpuasa sebagai berikut :
صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
"Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!" (HR Abu Dawud dan yang lainnya).
Hadis tersebut berisi anjuran untuk melakukan dan meninggal berpuasa maksudnya ialah berpusa sesuai dengan kemampuan masing -masing.
Dalam Hadis lain, Nabi Saw bersabda.
قال عليه الصلاة والسلام : أنيبوا إلى ربكم واستغفروا من ذنوبكم واجتنبوا المعاصى في الشهر الحرام وهو رجب .
"Rasulullah SAW bersabda: Kembalilah kepada Tuhanmu pada bulan Rajab ini, minta ampunlah atas dosa-dosamu, dan jauhilah segala bentuk maksiat".
Maka dengan demikian amalan-amalan sunnah yang dilakukan pada bulan Rajab yaitu dengan berpuasa dan memperbanyak dzikir kepada Allah SWT serta menjauhi hal-hal yang bersifat kemungkaran.
Sumber : Durroh Al - nasihin.
Syarah Muslim.